Achmad Ramzi 1212300138
Teori produksi jangka pendek
Analisis Jangka Pendek
Dalam
menganalisis teori produksi, para ekonom membedakan jangka waktu analisis
kepada dua jangka waktu, yaitu jangka pendek dan jangka
panjang. Namun pembedaan ini tidak didasarkan atas kurun waktu tertentu,
misalnya mingguan, bulanan, atau tahunan.
Perbedaan
produksi jangka pendek dan jangka panjang adalah dalam hal karakteristik faktor
produksinya. Analisis atas sebuah kegiatan produksi dikatakan dalam jangka
pendek apabila ada sebagian faktor produksi dianggap tetap jumlahnya. Dalam
masa tersebut, perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang
dianggap tetap tersebut.
Faktor
produksi yang dianggap tetap (fixed input) biasanya
adalah faktor produksi modal seperti mesin-mesin, peralatan, dan bangunan
perusahaan. Sementara faktor produksi yang dapat diubah-ubah jumlahnya (variable
input) yaitu tenaga kerja.
Waktu yang
dipandang sebagai jangka pendek itu berbeda antara satu industri dengan
industri lainnya. Misalnya saja kita bandingkan antara perusahaan pembuat kue
dengan perusahaan pembuat pesawat terbang.
Katakanlah
masing-masing perusahaan memperoleh tambahan permintaan dalam jumlah besar, dan
untuk memenuhinya harus menambah kapasitas produksinya. Bagi perusahaan kue,
dalam waktu beberapa bulan saja ia dapat menambah kapasitas produksinya dengan
memperoleh mesin baru atau bahkan membuka pabrik baru. Namun lain halnya dengan
perusahaan penerbangan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk menambah
kapasitas produksinya. Diperlukan waktu beberapa tahun untuk membangun pabrik
pembuatan pesawat yang baru.
Fungsi Produksi Jangka Pendek
Fungsi
produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik
atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan
jumlah output yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa
memperhatikan harga-harga, baik harga faktor produksi maupun harga output-nya.
Faktor
produksi juga dapat dianggap sebagai model matematis yang menunjukkan hubungan
antara input yang digunakan dengan output yang
dihasilkan. Secara matematis fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut:
di mana:
Q = jumlah output yang dihasilkan
L = jumlah tenaga kerja
K = jumlah modal
Faktor
produksi di atas menyatakan bahwa hanya ada satu faktor produksi variabel,
yaitu tenaga kerja. Sementara modal dianggap konstan. Semakin banyak tenaga
kerja yang digunakan, maka akan semakin besar total output-nya.
Namun setelah total produksi mencapai titik maksimum, penambahan tenaga kerja
justru akan menurunkan total produk fisik.
Untuk
memahami hal tersebut, simak penjelasan berikut!
Sebuah
perusahaan akan memproduksi pakaian dengan skedul produksi seperti ditunjukkan
tabel berikut.
Total Product
Total
Product (TP) adalah
jumlah output yang dihasilkan dengan menggunakan semua faktor produksi selama
periode waktu tertentu.
Gambar
1. Kurva Total Produksi
Dapat kamu
lihat bahwa perusahaan terus menambah jumlah tenaga kerja. Di awal produksi,
ketika tenaga kerja ditambah, total output pun bertambah.
Namun setelah mencapai titik puncak, penambahan jumlah tenaga kerja justru
mengurangi total product.
Marginal Product
Marginal
Product (MP) adalah
tambahan output karena adanya tambahan satu unit input
variabel (tenaga kerja), sedangkan jumlah modal tetap. Untuk mengetahui
nilai marginal product dapat dihitung dengan rumus:
Gambar
2. Kurva Marginal Product
Kalau kamu
perhatikan gambar di atas, ketika perusahaan menambah tenaga kerja dari 1
menjadi 2, sedangkan modalnya tetap, maka output akan bertambah sebesar 6 unit.
Atau saat perusahaan menambah jumlah tenaga kerja dari 4 menjadi 5, maka output
bertambah sebesar 1 unit.
Average Product
Average
Product (AP) adalah jumlah rata-rata output yang
dihasilkan selama proses produksi. Besarnya average product menunjukkan
produktivitas pekerja secara rata-rata.
Gambar
3. Kurva Average Product
Nilai average
product diperoleh dengan membagi total product dengan
jumlah input variabel.
Misalnya
ketika perusahaan mempekerjakan 2 tenaga kerja, maka average product-nya
sebesar 5 unit. Lalu ketika perusahaan mempekerjakan 6 karyawan, average
product-nya sebesar 2,67 unit.
Hubungan Total Product dengan Marginal
Product
Kalau kamu
perhatikan, ada kaitan antara kurva total product dengan
kurva marginal product.
Marginal
product (MP) digambarkan oleh
grafik batang berwarna biru. Di awal produksi, ketika nilai MP meningkat, maka
kurva total product pun meningkat dengan bentuk yang curam.
Kemudian ketika nilai MP mulai menurun, namun masih positif, kurva TP tetap
meningkat dengan kenaikan yang semakin melandai.
Kemudian
saat total product mencapai maksimum (16 unit), nilai marginal
product adalah sebesar nol. Artinya total produksi akan mencapai
maksimum ketika tidak ada lagi tambahan produksi. Lalu ketika marginal
product bernilai negatif, maka kurva total product akan
menurun.
Hubungan Marginal Product dengan Average
Product
Ada
hubungan yang menarik antara marginal product dan average
product, yaitu:
- Ketika average
product meningkat, posisi kurva marginal product berada
di atas kurva average product.
- Ketika average
product menurun, posisi kurva marginal product berada
di bawah kurva average product.
- Ketika average
product mencapai maksimum, maka nilai average product sama
dengan marginal product. Dengan kata lain, kurva average
product akan dipotong oleh kurva marginal product pada
titik tertinggi average product.
Law of Diminishing Return
Coba kamu
perhatikan kurva marginal product di bawah!
Di awal
produksi nilai marginal product sempat meningkat, lalu
kemudian menurun. Turunnya nilai marginal product inilah yang
dikenal dengan the law of diminishing return.
Hukum
pertambahan hasil yang semakin menurun (law of diminishing return)
menyatakan bahwa penambahan unit faktor produksi variabel (tenaga kerja)
awalnya akan memberikan tambahan hasil yang semakin meningkat. Namun setelah
mencapai titik tertentu, penambahan faktor produksi variabel tersebut justru
akan membuat hasil produksi total semakin menurun.
Mengapa hal
tersebut bisa terjadi?
Jawabannya
adalah karena ada satu faktor produksi yang nilainya tidak berubah/tetap (fixed
input), dalam hal ini adalah modal. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya
bahwa jumlah modal tidak dapat diubah dalam jangka pendek.
The
law of diminishing return menyatakan
bahwa apabila produsen menambah input variabel secara terus-menerus, sementara
input tetap jumlahnya tidak berubah, maka mula-mula nilai marginal
product akan meningkat sampai titik tertentu lalu kemudian
menurun.
Namun demikian ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi agar hukum
ini bisa berlaku antara lain:
·
Terdapat
satu faktor produksi (misal tanah, peralatan, mesin, atau pabrik) yang nilainya
tetap.
·
Teknik
produksi dan teknologi yang diterapkan dalam proses produksi adalah tetap.
·
Daya
kerja (produktivitas) faktor produksi yang diubah harus sebanding (sama).
Komentar
Posting Komentar