ACHMAD RAMZI 1212300137
Elastisitas Pendapatan
Para
ekonom menggunakan elastisitas pendapatan dari permintaan (income
elasticity of demand) untuk mengukur seberapa besar perubahan
kuantitas yang diminta apabila pendapatan konsumen berubah. Besarnya
elastisitas pendapatan dapat dihitung dengan membandingkan antara persentase
perubahan kuantitas yang diminta dengan persentase perubahan harga.
Bagi
kebanyakan barang, kenaikan pendapatan akan menyebabkan kenaikan permintaan. Di
sini terdapat hubungan searah antara perubahan pendapatan dengan perubahan
permintaan, dengan demikian elastisitas pendapatannya bertanda positif.
Barang-barang yang sifat elastisitas pendapatannya adalah demikian
dikategorikan sebagai barang normal (normal goods).Beberapa
contoh barang yang termasuk ke dalam kategori barang normal antara lain
pakaian, makanan, sepatu, minuman, dan sebagainya. Namun perlu diingat bahwa
apa yang kamu anggap sebagai “barang normal” bisa saja berbeda dengan orang
lain. Hal tersebut tergantung pada seberapa besar pendapatanmu.
Sebagai contoh, bagi penduduk yang berpendapatan sangat
rendah (terutama di negara berkembang), peningkatan pendapatan dapat
menyebabkan meningkatnya konsumsi mie instan. Bagi mereka, mie instan adalah
barang normal. Namun bagi sebagian orang (terutama yang berpendapatan menengah
ke atas), mie intan dianggap sebagai barang inferior.
Barang inferior (inferior
goods)
Barang Inferior adalah barang yang
kuantitasnya permintaan menurun bila pendapatan konsumen naik, dan sebaliknya.
Bagi sebagian orang, pendapatan yang lebih tinggi justru menurunkan kuantitas
yang diminta, misalnya permintaan terhadap mie instan. Ketika pendapatan
meningkat, mereka akan membeli lebih banyak daging, makanan laut, atau makanan
yang dianggap lebih baik ketimbang mie instan. Karena jumlah yang diminta dan
pendapatan bergerak ke arah yang berlawanan, maka barang inferior memiliki
elastisitas pendapatan yang negatif. Elastisitas pendapatan dikatakan
elastis apabila koefisien elastisitasnya (secara absolut) lebih dari 1, yang
berarti perubahan pendapatan menimbulkan perubahan yang besar atas jumlah
barang yang diminta. Begitupun sebaliknya. Bahkan di antara sesama barang
normal, besaran elastisitas permintaan terhadap pendapatan berbeda (meskipun
sama-sama positif). Barang-barang kebutuhan pokok seperti sandang dan pangan
biasanya memiliki elastisitas pendapatan yang lebih kecil ketimbang
barang-barang mewah. Untuk barang kebutuhan pokok, berapa pun gaji kita, kita
akan tetap membelinya. Barang kebutuhan pokok umumnya memiliki nilai
elastisitas positif kurang dari 1 (inelastis).
Sebaliknya, barang-barang mewah seperti caviar, tas mewah, dan
perhiasan cenderung mempunyai elastisitas pendapatan yang besar (lebih dari 1)
karena konsumen merasa tidak memerlukannya, apalagi bila pendapatannya terlalu
rendah. Itu sebabnya kenaikan kuantitas yang diminta atas barang-barang seperti
itu akan nampak mencolok ketika pendapatan kita bertambah. Barang-barang
seperti ini dikategorikan sebagai barang superior (superior goods).
Elastisitas Silang
Seperti telah
dijelaskan sebelumnya, bahwa permintaan atas suatu barang atau jasa dipengaruhi
pula oleh harga barang lain. Para ekonom menggunakan elastisitas harga silang
dari permintaan (cross-price elasticity of demand) untuk mengukur seberapa
besar perubahan kuantitas yang diminta untuk suatu barang ketika harga barang
lainnya berubah. Apabila harga barang 1 menyebabkan permintaan barang 2
berubah, maka sifat hubungan di antara keduanya digambarkan oleh elastisitas
silang. Ini dapat dirumuskan sebagai persentase perubahan kuantitas yang
diminta dari barang 1 dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang 2.
Nilai elastisitas
silang bisa positif ataupun negatif. Nilai elastisitas silang tersebut
tergantung apakah kedua barang tersebut bersifat substitusi atau komplemen.
Seperti kita
ketahui, barang
substitusi adalah adalah barang-barang yang biasanya bisa saling
menggantikan, seperti yogurt dan es krim. Naiknya harga yogurt akan mendorong
orang membeli es krim sebagai gantinya. Karena harga yogurt dan kuantitas es
krim yang diminta bergerak ke arah yang sama, maka elastisitas harga silangnya
bernilai positif.
Sebaliknya, barang komplementer adalah barang-barang yang biasanya digunakan
secara bersama-sama, seperti printer dan tinta. Dalam hal ini, elastisitas
harga silangnya bernilai negatif, yang menandakan bahwa kenaikan harga printer
akan mengurangi kuantitas tinta yang diminta.
Komentar
Posting Komentar